Laba Bersih Mandiri Naik 79,4%

Seputar Indonesia

JAKARTA (SINDO) – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) selama 2007 mencatatkan laba bersih sebesar Rp4,35 triliun melonjak 79,4% dibandingkan pencapaian tahun 2006 sebesar Rp2,42 triliun. Kenaikan tersebut dipicu pertumbuhan kredit dan perbaikan aktiva produktif perseroan. ”Kenaikan laba ini dipicu pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar Rp2,4 triliun menjadi Rp15,2 triliun serta didorong penurunan bunga menjadi 11,1% dari sebelumnya 15,9%,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo dalam paparan publik Laporan Keuangan BMRI di Jakarta kemarin. Agus mengatakan, selama 2007 fee based income perseroan pun tumbuh 29,9% menjadi Rp3,37 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp2,73 triliun. Adapun total dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun mencapai Rp152,4 triliun, naik Rp43,3 triliun dibandingkan 2006 sebesar Rp109,1 triliun. Komposisi dana murah dalam DPK tersebut naik dari 43% menjadi 61,1%. Menurut Agus, meningkatnya dana murah tersebut menunjukkan sistem perseroan Mandiri telah bekerja dengan baik. Penyaluran kredit perseroan selama 2007 pun meningkat 17,7% dari Rp117,7 triliun menjadi Rp138,5 triliun.

Sementara kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) nett turun menjadi 1,5% dari tahun sebelumnya 5,9%. Dari sisi aset,hingga akhir 2007 total aset bank BUMN terbesar di Indonesia itu mencapai Rp319 triliun, naik 19,3% dari 2006 sebesar Rp267,5 triliun. Bank Mandiri berhasil menaikkan efisiensi dengan menurunkan cost eficiency ratio dari 48,9% menjadi 47%,sementara cost of fund juga turun menjadi 46%. Agus menambahkan, rasio kredit terhadap DPK (loan to deposit ratio/LDR) mengalami penurunan menjadi 54% dari 2006 sebesar 57%. Begitu halnya dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) turun menjadi 16,9% dibandingkan 2006 sebesar 16,9%. ”Penurunan CAR seiring meningkatnya penyaluran kredit, tapi juga LDR turun karena pertumbuhan DPK yang lebih tinggi dibandingkan kredit,”paparnya. Pada kesempatan yang sama,Chief Financial Officer Bank Mandiri Pahala N Mansury menambahkan, selama 2007 terjadi penurunan suku bunga sehingga Bank Mandiri bisa mempertahankan loan yield yang baik. Hal ini terlihat dari nett interest margin (NIM) yang melebar dari 4,7% ke 5,2%.

”Pendapatan bunga turun terutama karena penurunan dari obligasi pemerintah. Tapi,laba dari kredit kita naik dari Rp11,3 triliun menjadi Rp12,6 triliun,”kata Pahala. Mengenai target 2008, Agus mengungkapkan bahwa perseroan mematok pertumbuhan sekitar 22%. ”Kita lihat ada kenaikan harga minyak yang menyebabkan pemerintah menyesuaikan APBN. Namun, kita tetap optimistis mencapai pertumbuhan 22%,”katanya. Pertumbuhan 2008 menurut Agus akan didukung pinjaman dari segmen komersial, usaha kecil mikro dan menengah (UMKM),dan konsumer. Selain itu, pertumbuhan akan dipicu pertumbuhan anorganik dengan rencana akuisisi perusahaan multifinance. Dia mengatakan, dengan kondisi ekonomi yang tak begitu cerah, perseroan akan tetap mempertahankan NIM di atas 5%.

0 komentar: